Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bagaimana Kalau Kita Main Sesuatu yang Lain? 



Bagaimana Kalau Kita Main Sesuatu yang Lain? 

0"Apakah benar kamu tidak gugup?"     
0

"Tentu saja!" Gu Xiaoran diam-diam menarik napas dalam-dalam agar dapat menenangkan dirinya. Dia tidak ingin terlihat bengong seperti seekor angsa.     

Emm dasar tidak mau mengalah. Kata Mo Qing dalam hati.      

Kemudian Mo Qing mengalihkan pandangannya ke bawah, dia sengaja menatap bibir Gu Xiaoran selama beberapa saat. Kemudian, dia kembali menatap mata Gu Xiaoran. Senyuman jahat di wajahnya seolah-olah sedang mempermainkan cinta wanita.      

Mo Qing membelai wajahnya dan akhirnya berhenti di dagunya, gerakan Mo Qing ini membuat suasana menjadi semakin bergairah.     

"Apakah kamu ingin aku menciummu?"     

Gu Xiaoran mengerutkan bibirnya. Apa maksud dia bertanya seperti itu?     

Jelas-jelas dia yang mendekatiku, kenapa tiba-tiba jadi aku ingin menciumnya? Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

Ekspresi Gu Xiaoran menjadi jelek. Dia selalu hidup di bawah tekanan si bajingan ini, sepertinya susah untuk menjalani kehidupan yang damai bersama dengannya. Gu Xiaoran ingin melawannya. Dia ingin menekan sikap arogan si bajingan ini supaya tidak bisa berlagak lagi.      

Tiba-tiba Gu Xiaoran menekan bahu Mo Qing dan menekan tubuhnya supaya kembali ke tempat duduk pengemudinya, kemudian Gu Xiaoran duduk di pangkuannya, "Tuan Mo ingin menawarkan ciuman, saya tidak mungkin akan menolaknya. Tetapi ciuman seperti ini tampaknya terlalu bosan dan kurang menyenangkan. Bagaimana kalau kita memainkan sesuatu yang lain?"     

Mo Qing mengangkat alisnya dan ada jejak minat lintas pada matanya. Gu Xiaoran pun tersenyum menawan. Dia mengangkat tangan Mo Qing ke atas kepalanya lalu melepaskan tali pinggang Mo Qing untuk mengikat kedua tangannya.     

Setelah memastikan bahwa Mo Qing tidak bisa melepaskan diri dari ikatan yang kuat itu, Gu Xiaoran menurunkan tangannya ke bawah dan membuka kancing kemeja Mo Qing satu per satu. Saat kancingnya dibuka satu per satu, perlahan-lahan terlihat otot dada dan otot perut Mo Qing yang menawan dan menggoda.     

Mo Qing hanya bisa terdiam dan tidak bergerak sama sekali. Dia ingin melihat apa yang ingin dilakukan Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran membungkukkan badannya dan mencium Mo Qing. Dia mencium dada Mo Qing dengan bibirnya, lalu mencetak jejak bibirnya di atas dada tersebut. Kemudian lidah Gu Xiaoran dengan perlahan berkeliaran di kulitnya.     

Gelitikan tersebut membuat tatapan Mo Qing sekejap menjadi gelap, dan tanpa sadar dia menarik napas dalam-dalam. Seiring dengan napas Mo Qing, pergerakan dadanya juga ikut terangkat. Ini membuat tubuhnya tampak semakin menawan.     

Tanpa sadar Gu Xiaoran terengah-engah. Dia buru-buru memejamkan matanya dan berusaha untuk membuat dirinya tetap tenang. Setelah memastikan bahwa dirinya tidak tergoda oleh si bajingan ini, dia baru membuka matanya lagi. Gu Xiaoran menurunkan tangannya dari dada Mo Qing ke perutnya dan mulai melepaskan celananya.     

Mo Qing dengan diam menatap wanita yang melakukan kejahatan di tubuhnya itu, di matanya seolah-olah ada api yang membara.     

Tangan Gu Xiaoran kembali lagi ke bahu Mo Qing. Kemudian Gu Xiaoran mendekati telinganya dan dengan pelan berkata, "Tuan Mo, Apakah kamu ingin aku bercinta denganmu?"     

Gu Xiaoran bukan mengatakan apakah ingin bercinta dengan dirinya, melainkan apakah kamu ingin aku bercinta denganmu!     

Gu Xiaoran sedang memperdebatkan masalah ini dengan Mo Qing!     

Mendengar pertanyaan Gu Xiaoran itu, Mo Qing tertawa sinis, "Apakah kamu yakin kamu cukup kuat untuk memuaskanku?"     

Gu Xiaoran mengutuknya diam-diam, Dasar bajingan!     

Senyuman Gu Xiaoran terlihat lebih menawan daripada sebelumnya, "Siapa yang bilang aku harus memuaskanmu?"     

"Oh?"     

Gu Xiaoran melangkah mundur dan menepuk-nepuk pundaknya, "Aku keluar dulu. Tunggu sampai kamu sudah mulai tenang, aku baru masuk dan lepaskan ikatanmu." Setelah selesai bercanda, Gu Xiaoran berdiri dan muncul senyuman bangga di wajahnya.     

Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya dan melirik penampilan dirinya yang kacau karena ulah Gu Xiaoran. Seolah hatinya mengatakan bahwa Gu Xiaoran sengaja membangkitkan minat seksnya kemudian membiarkan dia menderita di sini.     

Mo Qing merasa marah, namun dia juga merasa lucu saat mengingat sikap Gu Xiaoran yang seperti itu kepadanya. Gu Xiaoran benar-benar berhasil membangkitkan minat seksnya.     

Tapi, bagaimana mungkin Gu Xiaoran bisa membiarkanku diam di sini saja?     

Saat melihat Gu Xiaoran yang senang karena kemenangannya, Mo Qing tersenyum dengan penuh ejekan. Dia tiba-tiba memutar tangan yang diikat di atas kepalanya, entah dia sudah melakukan beberapa kali gerakan, akhirnya dia langsung berhasil melepaskan tangannya dari ikatan tali pinggang.     

Gu Xiaoran tercengang ketika melihat tangan Mo Qing yang terikat itu sudah terlepas. Bagaimana dia melakukannya? Batinnya.      

Perlahan Mo Qing meliriknya dengan sorot mata yang dingin. Kemudian dia memegang tali pinggang yang berhasil dilepaskan olehnya sambil tersenyum dengan sinis.     

Melihat ekspresi wajah Mo Qing yang seperti itu, tiba-tiba jantung Gu Xiaoran berdebar sangat kencang, dan dia pun langsung melarikan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.